Meranti (Riauoke.com) - Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Irwan, MSi menyesalkan ulah dari para tengkulak yang menekan harga jual kelapa untuk dijual keluar negeri, akibatnya pendapatan petani kelapa menurun. Selain itu belum adanya investor yang mendirikan pabrik pengolahan kelapa menjadi berbagai produk turunan, turut mempengaruhi kesejahteraan petani, karena potensi perkebunan kelapa yang menjadi salah satu pendapatan maayarakat di Kecamatan Rangsang Pesisir belum termanfaatkan secara optimal.
Bersama anggota DPRD Kabupaten Meranti Edy Masyudi, Bupati Meranti dan Hj. Nirwana Irwan, menyusuri beberapa desa diwilayah Kecamatan Rangsang Pesisir untuk melihat potensi desa dan pembangunan infrastruktur dasar diwilayah tersebut. Salah satu yang menjadi fokus Bupati Irwan adalah hamparan kebun kelapa yang berada di desa Tanah Merah yang tampak subur.
Kelapa merupakan salah satu potensi perkebunan terbesar di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti khususnya di Desa Tanah Merah yang memilik luas mencapai 40 Ha. Sebagian besar hasil produksi kebun kelapa petani didaerah itu dijual kepada tengkulak yang membeli kelapa dengan harga murah untuk dibawa kenegara tetangga Malaysia dalam bentuk bulat.
Bupati sangat menyesalkan perilaku para tengkulak tersebut bahkan disela kunjungannya ia sempat berpesan kepasa salah seorang pengusaha pengumpul kelapa untuk membeli kelapa petani dengan harga yang bagus. "Belilah kelapa para petani dengan harga yang bagus dan sampaikan juga kepada pengumpul lainnya untuk tidak menekan harga," pinta Bupati.
"Kita sangat prihatin dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu, Pemkab terus berupaya mencarikan solusi agar para petani bisa menjual kelapa mereka dengan harga yang layak. Salah satunya, dengan menarik calon investor dan terus mempromosikan potensi kelapa yang dimiliki,"ungkap Irwan disela peninjauanya.[]Adm Hms