Pekanbaru, riauoke.com PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali menunjukkan komitmennya dalam mengoptimalkan potensi Blok Rokan, salah satu blok migas tertua di Indonesia. Melalui implementasi proyek secondary recovery injeksi air baru (new waterflood) di Lapangan Pager, Rokan Hilir, Riau, PHR berhasil mencatatkan peningkatan produksi yang signifikan.
Proyek yang dimulai sejak akhir 2023 ini berhasil menambah 1.180 barel minyak per hari (BOPD), dari produksi Lapangan Pager sebelumnya. Capaian ini menjadi tonggak penting bagi PHR karena merupakan proyek waterflood pertama yang berhasil diimplementasikan sejak alih kelola WK Rokan.
Penggunaan digitalisasi data menjadi kunci PHR dalam mencapai efisiensi dan akurasi tinggi. Digitalisasi memungkinkan PHR menganalisis reservoir secara komprehensif, mengidentifikasi injeksi air optimal, dan menganalisa fasilitas permukaan. Pendekatan cerdas ini secara signifikan memangkas waktu evaluasi lapangan kandidat waterflood dibandingkan metode konvensional.
Keunggulan digital ini dimanfaatkan para insinyur PHR untuk mengembangkan metode Secondary Recovery Waterflood. Berbekal analisis data yang akurat, mereka berinovasi dengan mengonversikan sumur idle menjadi sumur injeksi air (CTI), menggunakan air terproduksi untuk menjaga tekanan reservoir dan meningkatkan perolehan minyak di lapangan tua.
Keberhasilan di lapangan Pager menjadi landasan kuat bagi PHR untuk memperluas implementasi secondary recovery ke lapangan-lapangan Blok Rokan lainnya. PHR memproyeksikan portofolio eksekusi proyek new waterflood di Blok Rokan secara kumulatif melalui empat lapangan lain dengan karakteristik reservoir yang sama, yang diproyeksikan akan mencapai produksi total hingga 2.500 BOPD pada akhir tahun 2025.
Andre Wijanarko, GM Zona Rokan PHR, menegaskan, "Proyek New Waterflood perdana pasca peralihan kontrak blok ini merupakan pelaksanaan komitmen PHR untuk terus mengembangkan lapangan-lapangan tua di Zona Rokan yang memiliki potensi dengan menggunakan metode, teknologi dan project management yang tepat guna mendukung ketahanan energi nasional."
Andre menambahkan bahwa komitmen PHR dalam menerapkan Digital Initiative dengan teknologi analitik juga diterapkan secara luas di seluruh WK Rokan untuk meningkatkan efisiensi monitoring, mempercepat pengambilan keputusan, dan meminimalkan risiko teknis.
"Keberhasilan ini menunjukkan komitmen PHR dalam mengelola aset migas secara bertanggung jawab dan mendorong inovasi. PHR optimis terus mengembangkan secondary recovery di Blok Rokan guna mendukung produksi minyak nasional dan kedaulatan energi berkelanjutan", pungkas Andre.
Keterangan foto:
Foto 1: Rig pengeboran milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) beroperasi non-stop di Blok Rokan, Riau. Proyek new waterflood atau injeksi air baru yang perdana diimplementasikan pasca-alih kelola berhasil menyumbang tambahan produksi lebih dari 1.000 barel minyak per hari (BOPD), menegaskan komitmen PHR dalam menjaga ketahanan energi nasional.
Foto 2: Para insinyur dan pekerja PHR mengawasi operasi pengeboran di WK Rokan. Berkat inovasi tim, proyek waterflood pertama pasca-alih kelola berhasil menambah 1.180 BOPD, menjadikan PHR pemimpin dalam mengelola dan mengembangkan aset migas di salah satu blok tertua Indonesia.
TENTANG PHR ZONA ROKAN
PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) merupakan salah satu anak perusahaan Pertamina yang bergerak dalam bidang usaha hulu minyak dan gas bumi di bawah Subholding Upstream, PT Pertamina Hulu Energi (PHE). PHR berdiri sejak 20 Desember 2018.
Pertamina mendapatkan amanah dari Pemerintah Indonesia untuk mengelola Wilayah Kerja Rokan sejak 9 Agustus 2021. Pertamina menugaskan PHR untuk melakukan proses alih kelola dari operator sebelumnya. Proses transisi berjalan selamat, lancar dan andal. PHR melanjutkan pengelolaan WK Rokan selama 20 tahun, mulai 9 Agustus 2021 hingga 8 Agustus 2041.
Daerah operasi WK Rokan seluas sekitar 6.200 km2 berada di 7 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Terdapat 80 lapangan aktif dengan 11.300 sumur dan 35 stasiun pengumpul (gathering stations). WK Rokan memproduksi seperempat minyak mentah nasional atau sepertiga produksi pertamina. Selain memproduksi minyak dan gas bagi negara, PHR mengelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan fokus di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi masyarakat dan lingkungan.[]ril
Sabtu, 11 Oktober 2025